Video ini mengungkap hal Misteri dan mistis yang ada di Gunung Srandil yang tempatnya di Cilacap Selatan Jawa Tengah. Semua terungkap berkat wawancara Juru Kunci yang juga sebagai Mediator arwah ghaig yang masuk pada raganya dengan salah satu Ustad Dua Dunia asal Cirebon yaitu Ustad Ujang Bustomi (team Ustad Dua Dunia Trans 7). Bagaimana wawancara keduanya dalam menyingkap misteri Gunung Srandil, simak saja Vide ini.....
Latest Article Get our latest posts by subscribing this site
GUNUNG SRANDIL CILACAP
Posted by Unknown
Posted on 7:00 PM
with 5 comments
Video ini mengungkap hal Misteri dan mistis yang ada di Gunung Srandil yang tempatnya di Cilacap Selatan Jawa Tengah. Semua terungkap berkat wawancara Juru Kunci yang juga sebagai Mediator arwah ghaig yang masuk pada raganya dengan salah satu Ustad Dua Dunia asal Cirebon yaitu Ustad Ujang Bustomi (team Ustad Dua Dunia Trans 7). Bagaimana wawancara keduanya dalam menyingkap misteri Gunung Srandil, simak saja Vide ini.....
Apa Itu Klenik
Posted by Unknown
Posted on 6:19 AM
with No comments
Klenik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirasahasiakan untuk umum.
Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.
Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap.
Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai othak-athik mathuk, maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami oleh banyak orang, yaitu othak-athik mathuk.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirasahasiakan untuk umum.
Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.
Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap.
Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai othak-athik mathuk, maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami oleh banyak orang, yaitu othak-athik mathuk.
Melihat Shalat Nabi
Posted by Unknown
Posted on 4:44 AM
with No comments
Melihat Shalat Nabi, adalah ebook pertama dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab “Ya”, apabila anda sudah pernah melihat cara shalat Nabi, sebagaimana sabdanya : “Shalatlah engkau sebagaimana engkau MELIHAT AKU SHALAT” - (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Sudahkah anda melihat cara shalat Nabi....??? Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab “Belum”. Termasuk juga anda, bukan?
“Melihat Aku Shalat ” dalam hadits di atas adalah Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat.
Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap “Gerakan” dan “Bacaan” shalat yang dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri dalam shalat; hadits Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak tangan, keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir shalat.
Coba anda uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan pada saat takbiratul ikhram?"
Ingat, jawaban anda diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan, jika anda belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat anda masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini setelah “Melihat Shalat Nabi”, karena selama ini mereka tidak sadar akan kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh sejak kecil.
Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat! Pada saat takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam ebook). Coba anda perhatikan, berapa banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan? Apakah termasuk anda sendiri..? Penulis selalu menjumpai kekeliruan ini di mana-mana. Kenapa demikian, tidak lain karena mereka belum pernah melihat shalat Nabi. Itu baru takbiratul ikhram... permulaan shalat. Bagaimana dengan gerakan-gerakan shalat selanjutnya?
Ebook Melihat Shalat Nabi Insya_allah menuntun kita ke arah shalat yang benar, sesuai yang Nabi contohkan. Sangat mudah dipahami karena menyajikan foto-foto gerak/posisi shalat yang benar dari mulai cara berdiri, takbiratul ikhram hingga salam. Masing-masing gerak dan posisi seluruh anggota tubuh dijelaskan berdasarkan hadits-hadits Nabi yang shahih, sehingga kita amat yakin akan kebenarannya. Juga dicantumkan macam-macam alternatif gerak yang pernah dicontohkan oleh Nabi. Ebook ini juga mencantumkan seluruh bacaan shalat beserta artinya kata demi kata, agar makna shalat dapat dipahami lebih baik.
Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! “Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi? Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat Nabi?
Strategi Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah, adalah ebook kedua dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Pernahkah disadari bahwa sebenarnya saat ini anda dalam keadaan PALING BAHAYA karena “MISKIN” ? Benar! Karena jika anda tidak shalat berjamaah di masjid, “Gaji” anda sangat kecil, hanya 1/27 atau 3,7% ...
Semoga kita tidak meninggal dalam "Kemiskinan" itu..., naudzubillah. Inilah KEMISKINAN SEJATI, yang melanda mayoritas penduduk negeri ini...
yang juga tengah melanda diri anda, bukan? Kemiskinan sejati, penyebab SESAL & GENTAR di yaumul hisab. Kemiskinan sejati, menyeret menuju puncak kesengsaraan di HAWIYAH !
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas” (QS Al Qariah : 8-11)
Renungkan: Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah tapi tidak shalat berjamaah?! Andalah orang miskin sejati itu...
SHALAT BERJAMAAH PAHALANYA LEBIH TINGGI 27 DERAJAT DIBANDING SHALAT SENDIRI (HR BUKHARI -MUSLIM). Raih segera "Kenaikan Gaji" 27x lipat dengan shalat berjamaah di masjid! Shalat berjamaah adalah KEKAYAAN SEJATI, kekayaan yang dibawa mati untuk kebahagiaan abadi. JADILAH ORANG KAYA SEJATI !
Sudahkah anda istiqamah sehari 5x shalat berjamaah di masjid/shalat tepat waktu? Jika belum, anda wajib membaca ebook ini!
PENTING! Bagi yang pernah mendengar bahwa wanita lebih baik shalat di rumah, hal itu hanya berlaku jika dilakukan di awal waktu. Masalah yang berbahaya adalah, kebanyakan wanita yang shalat di rumah ternyata tidak shalat tepat waktu. Bahkan tidak sedikit yang cenderung untuk mengakhirkannya. Dalam hal ini, maka wanita harus shalat berjamaah di masjid demi menjaga shalat di awal waktu.
Selain itu, wanita juga punya peranan sangat penting dalam membangun kebiasaan shalat berjamaah bagi keluarganya. Karena itu, ebook Strategi Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah harus benar-benar dipelajari oleh siapapun, termasuk bagi kaum wanita.
Strategi Meraih Shalat Khusyu' , adalah ebook ketiga dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Shalat, tapi hanya sekedar menggugurkan kewajiban? Menjemukan & menjadi beban? Tergesa-gesa dan terasa tawar bin hambar? Anda menjadi orang yang sangat rugi, karena selalu tersiksa 5x/hari seumur hidup. Betulkah demikian...?
Jika demikian, anda tidak ada pilihan lain kecuali mencoba belajar dan mempraktekkan Strategi Meraih Shalat Khusyu' agar shalat terasa lebih nikmat, dan lebih memberikan manfaat bagi hati dan tubuh. Yakinlah, Shalat Khusyu’ adalah anugerah Allah untuk setiap hambanya.
Shalat khusyu' bukan hanya milik para Nabi, kita semua dapat meraihnya. Asal tahu caranya...
Definisi 'pedepokan'
Posted by Unknown
Posted on 3:46 AM
with No comments
Definisi 'pedepokan'
Arti Kata Padepokan (pa-de-po-kan) dalam Bhs Indonesia adalah :
tempat persemadian (pengasingan diri) raja-raja di Jawa pd masa yg lalu; ( source: kbbi3 )
Sekarang Padepokan itu lebih akrab merupakan Tempat Kreatif Seni (sanggar seni tari, seni Lukis, Seni Beladiri, dll ) yang hubungannya dengan Budaya Bangsa (brakh)
Di bawah ini adalah bebrapa Logo Padepokan yang ada di tanah air kita :
Ada beberapa jenis dan kategori padepokan ..........
Seputar Pesugihan Gunung Kawi
Posted by Unknown
Posted on 3:45 AM
with 12 comments
Seputar Pesugihan Gunung Kawi
Pesugihan Gunung KawiDalam masalah pesugihan, sebelumnya pernah membahas tentang Ritual Mesum Pesugihan Gunung Kemukus, kali ini membahas mitos seputar Pesugihan Gunung Kawi. Disaat orang banyak disibukkan dengan kesulitan ekonomi, kadang semua cara digunakan termasuk diantaranya adalah ritual pesugihan.
Ada yang mencari uang dengan bisnis internet, namun karena tidak sedahsyat denga pesugihan maka bagi orang yang malas akhirnya lebih memilih pesugihan. Mitos Pesugihan Gunung Kawi memang dikenal sebagai tempat untuk mencari kekayaan (pesugihan).
Konon, barang siapa melakukan ritual dengan rasa kepasrahan dan pengharapan yang tinggi maka akan terkabul permintaannya, terutama menyangkut masalah kekayaan. Mitos seputar pesugihan Gunung kawi ini diyakini banyak orang, terutama oleh mereka yang sudah merasakan "berkah" berziarah ke Gunung Kawi. Namun bagi kalangan rasionalis-positivis, hal ini merupakan isapan jempol belaka.
Biasanya lonjakan pengunjung yang melakukan ritual terjadi pada hari Jumat Legi (hari pemakaman Eyang Jugo) dan tanggal 12 bulan Suro (memperingati wafatnya Eyang Sujo). Ritual dilakukan dengan meletakkan sesaji, membakar dupa, dan bersemedi selama berjam-jam, berhari-hari, bahkan hingga berbulan-bulan.
Di dalam bangunan makam, pengunjung tidak boleh memikirkan sesuatu yang tidak baik serta disarankan untuk mandi keramas sebelum berdoa di depan makam. Hal ini menunjukkan simbol bahwa pengunjung harus suci lahir dan batin sebelum berdoa.
Selain pesarean sebagai fokus utama tujuan para pengunjung, terdapat tempat-tempat lain yang dikunjungi karena 'dikeramatkan' dan dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk mendatangakan keberuntungan, antara lain:
1. Rumah Padepokan Eyang Sujo
Rumah padepokan ini semula dikuasakan kepada pengikut terdekat Eyang Sujo yang bernama Ki Maridun. Di tempat ini terdapat berbagai peninggalan yang dikeramatkan milik Eyang Sujo, antara lain adalah bantal dan guling yang berbahan batang pohon kelapa, serta tombak pusaka semasa perang Diponegoro.
2. Guci Kuno
Dua buah guci kuno merupakan peninggalan Eyang Jugo. Pada jaman dulu guci kuno ini dipakai untuk menyimpan air suci untuk pengobatan. Masyarakat sering menyebutnya dengan nama 'janjam'. Guci kuno ini sekarang diletakkan di samping kiri pesarean. Masyarakat meyakini bahwa dengan meminum air dari guci ini akan membuat seseorang menjadi awet muda.
3. Pohon Dewandaru
Di area pesarean, terdapat pohon yang dianggap akan mendatangkan keberuntungan. Pohon ini disebut pohon dewandaru, pohon kesabaran. Pohon yang termasuk jenis cereme Belanda ini oleh orang Tionghoa disebut sebagai shian-to atau pohon dewa. Eyang Jugo dan Eyang Sujo menanam pohon ini sebagai perlambang daerah ini aman.
Untuk mendapat 'simbol perantara kekayaan', para peziarah menunggu dahan, buah dan daun jatuh dari pohon. Begitu ada yang jatuh, mereka langsung berebut. Untuk memanfaatkannya sebagai azimat, biasanya daun itu dibungkus dengan selembar uang kemudian disimpan ke dalam dompet.
Namun, untuk mendapatkan daun dan buah dewandaru diperlukan kesabaran. Hitungannya bukan hanya, jam, bisa berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bila harapan mereka terkabul, para peziarah akan datang lagi ke tempat ini untuk melakukan syukuran.
Siapakah sesungguhnya Eyang Jugo dan Eyang Sujo?
Yang dimakamkan dalam satu liang lahat di pesarean Gunung Kawi ini? Menurut Soeryowidagdo (1989), Eyang Jugo atau Kyai Zakaria II dan Eyang Sujo atau Raden Mas Iman Sudjono adalah bhayangkara terdekat Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1830 saat perjuangan terpecah belah oleh siasat kompeni, dan Pangeran Diponegoro tertangkap kemudian diasingkan ke Makasar, Eyang Jugo dan Eyang Sujo mengasingkan diri ke wilayah Gunung Kawi ini.
Semenjak itu mereka berdua tidak lagi berjuang dengan mengangkat senjata, tetapi mengubah perjuangan melalui pendidikan. Kedua mantan bhayangkara balatentara Pangeran Diponegoro ini, selain berdakwah agama islam dan mengajarkan ajaran moral kejawen, juga mengajarkan cara bercocok tanam, pengobatan, olah kanuragan serta ketrampilan lain yang berguna bagi penduduk setempat. Perbuatan dan karya mereka sangat dihargai oleh penduduk di daerah tersebut, sehingga banyak masyarakat dari daerah kabupaten Malang dan Blitar datang ke padepokan mereka untuk menjadi murid atau pengikutnya.
Setelah Eyang Jugo meninggal tahun 1871, dan menyusul Eyang Iman Sujo tahun 1876, para murid dan pengikutnya tetap menghormatinya. Setiap tahun, para keturunan, pengikut dan juga para peziarah lain datang ke makam mereka melakukan peringatan. Setiap malam Jumat Legi, malam eninggalnya Eyang Jugo, dan juga peringatan wafatnya Eyang Sujo etiap tanggal 1 bulan Suro (muharram), di tempat ini selalu diadakan erayaan tahlil akbar dan upacara ritual lainnya. Upacara ini iasanya dipimpin oleh juru kunci makam yang masih merupakan para keturunan Eyang Sujo.
Tidak ada persyaratan khusus untuk berziarah ke tempat ini, hanya membawa bunga sesaji, dan menyisipkan uang secara sukarela. Namun para peziarah yakin, semakin banyak mengeluarkan uang atau sesaji, semakin banyak berkah yang akan didapat. Untuk masuk ke makam keramat, para peziarah bersikap seperti hendak menghadap raja, mereka berjalan dengan lutut.
Hingga dewasa ini pesarean tersebut telah banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka bukan saja berasal dari daerah Malang, Surabaya, atau daerah lain yang berdekatan dengan lokasi pesarean, tetapi juga dari berbagai penjuru tanah air. Heterogenitas pengunjung seperti ini mengindikasikan bahwa sosok kedua tokoh ini adalah tokoh yang kharismatik dan populis.
Namun di sisi lain, motif para pengunjung yang datang ke pesarean ini pun sangat beragam pula. Ada yang hanya sekedar berwisata, mendoakan leluhur, melakukan penelitian ilmiah, dan yang paling umum adalah kunjungan ziarah untuk memanjatkan doa agar keinginan lekas terkabul.
Wisata Ziarah Pesugihan Gunung Kawi
"Gunung tidak perlu tinggi asal ada dewanya."
Pepatah populer di kalangan warga Tionghoa ini bisa menjelaskan kenapa Gunung Kawi di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sangat populer. Kawi bukan gunung tinggi, hanya sekitar 2.000 meter, juga tidak indah. Tapi gunung ini menjadi objek wisata utama masyarakat Tionghoa.
Tiap hari ratusan orang Tionghoa, termasuk orang pribumi naik ke Gunung Kawi. Masa liburan plus cuti bersama Lebaran ini sangat ramai. Karena terkait dengan kepercayaan Jawa, Kejawen, maka kunjungan biasanya dikaitkan dengan hari-hari pasaran Jawa: Jumat Legi, Senin Pahing, Syuro, dan Tahun Baru.
"Pokoknya selalu ramai, Mas," ujar Syaikoni (nama samaran) salah satu seorang pemandu wisata. Syaikoni memang tidak salah, saat berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju pusat wisata utama (makam dan kelenteng), terlihat lautan manusia. Macam pasar malam. Pengemis ada sekitar seratus orang (anak-anak sampai orang tua). Toko-toko souvenir berdempetan hingga pesarehan.
Penginapan, kata Syaikoni, lebih dari 10 buah, dengan tarif Rp 30.000 hingga Rp 200.000. Restoran Tionghoa yang menawarkan sate babi dan makanan tidak halal (buat muslim) cukup banyak. Tukang ramal nasib. Penjual kembang untuk nyekar. Penjual alat-alat sembahyang khas Tionghoa. Belum lagi warung nasi dan sebagainya.
"Gunung kok ramai begini kayak di kota?" tanya salah seorang pengunjung yang baru pertama kesana pada Syaikoni.
"Gunung Kawi yang begini ini. Fasilitasnya sudah direnovasi oleh yayasan, ya, pakai uang sumbangan pengunjung. Mereka yang dapat rezeki, usahanya lancar, sumbang macam-macam. Akhirnya, dibuat bagus seperti sekarang," tutur Syaikoni, 33 tahun, asli Wonosari.
Dia sudah beberapa tahun menjadi pemandu wisata sekaligus pembawa barang-barang pengunjung. Syaikoni tahu banyak seluk-beluk Gunung Kawi. Usai kunjungan, kita bebas memberikan tips kepadanya. Tidak pakai tarif-tarifan buat guide ala Gunung Kawi.
Apa yang dicari orang-orang di Gunung Kawi? Kekayaan? Rezeki? Usaha lancar? Macam-macam niat orang. "Ya, kita olang mo beldoa semoga dikasih rejeki. Pokoke, usaha kita olang lancal lah," ujar seorang ibu asal Surabaya dengan logat khasnya tionghoa.
Jawaban sejenis disampaikan pengunjung lain. Karena itu, warga Jawa Timur kerap mencitrakan Gunung Kawi sebagai tempat pesugihan. Tapi, bagi kalangan kejawen, penggiat budaya Jawa, Gunung Kawi lebih dilihat sebagai tempat pelestarian budaya Jawa. Banyak ritual kejawen diadakan di sini secara teratur dan diikuti aktivis budaya Jawa di seluruh Pulau Jawa.
Kalau masuk makam dua makam tokoh yang telah dijelaskan diatas, pengunjung harus membeli kembang. Sebelumnya, bayar retribusi untuk Desa Wonosari Rp 2.000. Lalu, menyerahkan KTP (kartu tanda penduduk) atau identitas lain pada satpam untuk didaftar nama dan alamat. Sumbang lagi uang tapi sukarela. Jangan kaget kalau anda menjumpai banyak sumbangan atau retribusi di aset wisata Kabupaten Malang ini.
Saat saya masuk ke kompleks Gunung Kawi, hampir 99 persen warga keturunan Tionghoa. Anak-anak, remaja, profesional muda, hingga kakek-nenek. Orang-orang itu bersembahyang layaknya di kelenteng. Masuk ke makam, jalan keliling makam, sambil membuat gerakan menyembah macam di kelenteng. Tidak ada arahan atau instruksi, mereka semua melakukan gerakan-gerakan itu.
Hampir tidak ada Tionghoa itu yang beragama Islam. Kok begitu menghormati dan sembahyangan di depan makam Imam Soedjono dan Mbah Djoego? Apa mereka tahu siapa yang dimakamkan di situ? Belum lagi kalau kita bahas secara teologi Islam atau Kristiani tentang boleh tidaknya melakukan ritual di Gunung Kawi.
"Memang, Mas, semua orang yang datang pertama kali di Gunung Kawi pasti bertanya begitu. Saya juga nggak tahu kenapa. Yang jelas, sejak dulu ya begitu. Kalau sudah tradisi dan kepercayaan orang, ya, mau apa lagi?" kata Syaikoni dengan sangat sopan.
Para pemandu wisata di Gunung Kawi berusaha tidak menyinggung kepercayaan atau agama orang lain. Selain sensitif, mereka tak ingin bisnis mereka terganggu. Harus diakui, warga Desa Wonosari mendapat banyak berkah dari objek wisata Gunung Kawi. Tak sedikit penduduk mengais rezeki di kawasan Gunung Kawi mulai pemandu wisata, penjual bunga, warung, satpam, parkir, dan sebagainya.
Selain berdoa sendiri-sendiri, Yayasan Gunung Kawi menawarkan paket ritual tiga kali sehari: pukul 10.00, pukul 15.00, pukul 21.00. Ritual ini dipimpin dukun atau tukang doa setempat, namun harus pakai sesajen untuk selamatan. Siapa yang mau ikut harus mendaftar dulu di loket.
Tarif barang-barang selamatan ditulis jelas di loket yang bagus. Ada dua tipe selamatan agar keinginan anda (dapat rezeki, usaha lancar) tercapai. Bagi mereka yang percaya.
Pesugihan Gunung Kawi
Pengunjung antre membeli keperluan ritual
Berapa tarif selamatan? Berikut beberapa item yang umum digunakan, dan harga mengikuti kurs tentunya hehe..
* Minyak tanah Rp 60.000
* Solar Rp 100.000
* Minyak goreng Rp 250.000
* Beras Rp 400.000
* Kambing Rp 500.000
* Sapi Rp 7.500.000
* Ayam Rp 25.000
* Wayang kulit Rp 750.000
* Ruwatan Rp 4.000.000
(Masih ditambah beberapa elemen lain yang sudah tentu menguras dompet pengunjung. Toh, antrean sangat panjang dari saudara-saudari kita yang hendak memburu rezeki di Gunung Kawi)
Melihat nilai rupiah itu, benar-benar membuat kita geleng-geleng kepala. Berdoa kok mahal amat? Apa ada jaminan jadi kaya? Apa Tuhan perlu begitu banyak sayur, makanan, daging, wayang kulit, ruwatan...? Kalau kita miskin, tak punya uang, apa harus utang untuk membeli barang-barang itu?
"Itu terserah pengunjung, Mas. Mereka yang percaya ya, nggak akan keberatan," jelas Syaikoni sambil tersenyum.
Di luar kompleks makam, ada Kelenteng Kwan Im. Lilin-lilin merah, besar, terus bernyala. Puluhan warga Tionghoa secara bergantian berdoa di sana. Disana juga ada ciamsi, ajang meramal nasib ala Tionghoa.
Sekitar enam kilometer dari kompleks makam ada pertapaan Gunung Kawi. Jalannya bagus. Kompleks ini pun penuh dengan ornamen Tionghoa. Di ruang utama ada tiga dukun yang siap menerima kedatangan tamu, berdoa agar rezeki lancar. Tapi sebelum itu si dukun membeberkan tarif selamatan yang jutaan rupiah seperti tertera di daftar harga di atas. Ah, keluar uang lagi!
Pesugihan sholat : cara instan jadi orang kaya
Posted by Unknown
Posted on 3:45 AM
with 53 comments
pesugihan sholat : cara instan jadi orang kaya
Pesugihan berasal dari bahasa jawa yang artinya alat atau cara untuk mencari kaya. biasanya orang jawa kalau mendengar pesugihan maka asosiasinya langsung mengarah kepada tuyul, babi ngepet dsb. dengan bantuan jin jin tersebut tuannya atau yang memiliki jin tersebut akan mendapatkan kekayaan.di dalam sholat ternyata bisa kita jadikan pesugihan juga. artinya dengan sholat kita bisa kaya. bagaimana caranya :
1. sadari bahwa kaya bukan kehendak kita tapi kehendak Allah, perintah Allah, dan sunnah rasulillah…kesadaran ini sangat penting agar pikiran pikiran negatif tentang “kaya” tersingkirkan berganti dengan sikap positif. kalau kita sadar bahwa kaya adalah perintah Allah dan sunah rasulullah maka kita akan bersemangat untuk menjadi orang kaya, senang bekerja dan senang menjalankan segala sesuatu yang itu mendatangkan kekayaan. anda mungkin bertanya mengapa kaya itu perintah? ya karena sedekah itu perintah…haji itu perintah, zakat itu perintah ..perintah Allah itu kan memerlukan harta atau kekayaan.. jadi kaya itu ada perintah Allah, siapa yang menjalankannya akan mendapatkan kebahagiaan dunia akirat.
2. sadarlah bahwa allah telah menyiapkan harta yang berlimpah kepada kita, asalkan kita berdoa kepada Nya… untuk bisa kaya..harta kekayaan yang sudah disiapkan Allah ini tersirat dalam perintah perintah allah untuk meminta rejeki kepada Nya. misalnya dalam sholat pada saat duduk iftirasy kita membaca war zuqnii, doa ini adalah perintah allah kalau allah memerintah kita untuk berdoa yang demikian mustahil allah tidak menyiapkan rejeki yang banyak kepada kita. asal doanya bersungguh sungguh rejeki yang sudah disiapkan allah ini pasti akan diturunkan kepada kita. inilah arti dari pesugihan sholat , yaitu bagaimana kita ketika duduk iftirasy kita betul betul berdoa kepada Allah…
3. jadilah orang yang aktif….kerjakan apapun yang bisa dikerjakan, jangan menjadi orang yang pasif, diam, lemas, kurang semangat.. dlll…. orang yang aktif ini akan memudahkan turunnya rejeki dari allah…
silahkan di praktekan ke tiga tiganya…. semoga kita dijadikan orang yang kaya raya yang diridloi Allah amiin
sumber asal --------------------------------------------- Oleh: Setiyo Purwanto
Misteri Jenglot : Monster Kecil Sakti
Posted by Unknown
Posted on 3:43 AM
with 2 comments
Misteri Jenglot : Monster Kecil Sakti Usia Ratusan Tahun
Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada “makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot. Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak.
KALAU melihatnya dari sudut lain, yakni dari sudut dan dunia simbolik kalangan para dukun, jenglot dikatakan sebagai “mummy” yang konon berusia 300 tahun. Menurut Abas Soegiono, jenglot ditemukan saat sejumlah paranormal alias dukun melakukan tirakat di Wlingi, Jawa Timur tahun 1972.
Jenglot yang dipamerkan waktu itu ada empat, masing-masing disebut sebagai jenglot, yang konon berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya. Yang lain lagi adalah Bethoro Karang, pria juga, konon bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan dan lain-lain. Lalu Bethoro Katon, konon berjenis kelamin wanita, di mana selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai pengasih.
Yang terakhir, Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman, mempunyai padepokan Kendali Sodo. Jenglot sendiri menurut Abas adalah benda mati, bukan makhluk hidup. Meski jenglot bukan makhluk hidup, tetapi daya spiritual jenglot tetap hidup. Karena itu jenglot “harus diberi makan”. Makanan jenglot adalah darah berjenis O dan minyak wangi. Abas menyebut merk minyak wangi yang katanya mudah didapat di pasar.
Ahli Forensik FKUI-RSCM: Jenglot Bukan Manusia
JENGLOT pernah diperiksa dr Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM. Benda sepanjang 10,65 cm, menyerupai boneka menyeramkan itu memiliki bagian serupa kepala, badan, tangan dan kaki serta rambut terurai sepanjang 30 cm. Ukuran masing-masing tampak proporsional. Hanya saja, ukuran kuku-kuku jarinya serta taring sangat panjang. Taring mencuat hampir sepanjang ukuran kepala, kuku juga panjang dan meruncing hingga bukan tidak mungkin membuat bulu kuduk penonton berdiri. "Setiap 35 hari pada Jumat Legi, kita kasih satu tetes darah dicampur minyak javaron seperti kalau banyak orang memberikan sesaji berupa kembang atau kemenyan,” kata Hendra.
Tak ada yang tahu apakah darah tersebut benar-benar diminum atau tidak oleh makhluk seberat 37,2 gram itu. Menurut Hendra, dalam tubuh jenglot masih terdapat kehidupan. Tanda kehidupan itu, menurutnya, dapat dilihat dari bola matanya yang bisa berpindah setiap saat serta rambut dan kukunya yang memanjang. Benarkah jenglot dan kawan-kawannya itu masih hidup atau setidaknya pernah hidup? Hendra dengan berani mengajukan “tantangan” agar para ahli kedokteran menelitinya secara objektif. Tampaknya gayung bersambut. Pihak forensik RSCM tertarik untuk meneliti “kemanusiaan” jenglot. Tentu saja bukan berdasarkan ilmu klenik, tapi secara medis berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka pada hari Kamis, 25 September 1997 siang, makhluk jenglot dibawa ke RSCM untuk diperiksa secara medis. Ruang forensik dan ruang rontgent RSCM mendadak penuh sesak pengunjung.
Mereka terdiri dari paramedis, mahasiswa kedokteran, wartawan dan sejumlah pengunjung RS yang tertarik melihat kedatangan jenglot yang ditaruh dalam kotak kayu berukir itu. Ahli Forensik FKUI-RSCM, Budi Sampurna DSF mengatakan, pemeriksaan jenglot dengan latar belakang seperti yang telah diketahui masyarakat luas merupakan tantangan menarik bagi dunia kedokteran untuk membuktikannya dari segi keilmuan. Menurut dr Budi, guna membuktikan kemanusiaan jenglot, maka akan dilakukan deteksi dengan alat rontgent untuk mengetahui struktur tulangnya serta pemeriksaan bahan dasar kehidupan seperti C,H,O atau proteinnya.
Untuk keperluan tersebut, ahli forensik mengambil sampel dari bahan yang diduga sebagai kulit atau daging jenglot serta sehelai rambutnya. Pengambilan sampel dilakuan sendiri oleh Hendra yang saat datang ke RSCM membawa serta tiga batang hio. "Untuk jaga-jaga, jangan-jangan ada yang kena sawab-nya (pengaruh)," katanya perihal hio.
Dokter Djaya Surya Atmaja kemudian memotret dan mengukur berbagai bagian “tubuh” jenglot. Setelah itu dokter spesialis radiologi, dr Muh Ilyas memeriksa jenglot menggunakan sinar X. Dalam pemerikasaan lebih lanjut Hendra menolak barang koleksinya dibedah. Alasannya, jasad Jenglot akan rusak. "Akibat tidak baik bagi kita semua," katanya.
Usai pemeriksaan ternyata hasilnya menyatakan jenglot tak memiliki struktur tulang. Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktek, ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan. Selain itu terlihat juga jaringan kuku dan empat gigi selebihnya tak ada. "Ada bagian jaringan serupa daging, namun kita belum bisa memastikan apakah itu daging atau bahan lainnya," kata Muh Ilyas.
Guna mendapat hasil lebih mendetail, maka jenglot diteliti dengan CT Scan. Ternyata jenglot tidak memiliki struktur seperti manusia kendati kenampakan luar menyerupai manusia. Kini pihak Forensik FKUI-RSCM masih meneliti sampel kulit/daging serta rambut jenglot untuk mengetahui golongan darah, DNA-nya. "Memakan waktu sekitar tiga minggu," katanya.
Menanggapi hasil tersebut, Hendra mengatakan, "Apa pun hasilnya kita harus terima dong," katanya. Majalah Gatra, Nomor 52/III, 15 November 1997 memberikan laporannya mengenai jenglot. Penelitian yang dilakukan Dokter Djaja Surya Atmaja PhD, dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia. "Saya kaget menemui kenyataan ini," kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, 1995.
Namun Djaja menolak anggapan seolah ia mengakui jenglot sebagai manusia. "Tapi sampel yang saya ambil dari jenglot menunjukkan karakteristik manusia," katanya. Adapun sampelnya berupa sayatan kulit jenglot berukuran setengah luas kuku, yang mengelupas dari lengannya. Contoh kulit itulah yang kemudian ditelitinya di Laboratorium RSCM atas prakarsa dan biaya pribadi. Spesimen seirisan kulit bawang itu kemudian diekstraksi agar DNA-nya keluar dari inti sel. DNA merupakan material genetik berupa basa protein panjang yang membangun struktur kromosom. Pada inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom. Masing-masing bisa dipenggal-penggal menjadi banyak lokus, satu unit yang membangun sifat bawaan tertentu.
Djaja memeriksa DNA Jenglot pada lokus nomor D1S80 dari kromosom 1 dan HLA-DQA1 dari kromosom 5, serta lima lokus khusus lain dengan teknik PCR (polymerase chain reaction). Pemeriksaan HLA-DLA-DQA1 memberikan hasil positif. Artinya, spesimen Jenglot itu berasal dari keluarga primata -bisa monyet, bisa pula manusia. Namun dari penyelidikan atas lokus D1S80, Djaja mendapat kepastian bahwa sampel DNA itu berkarakteristik sama dengan manusia. Temuan mengejutkan itu diperkuat dengan kajian mesin PCR. "Hasilnya begitu, saya harus bilang apa," kata satu-satunya ahli DNA forensik Indonesia berusia 37 tahun itu. Hendra Hartanto gembira mendengar hasil penelitian Djaja. "Ini menyangkut peninggalan sejarah yang berumur 3.112 tahun," katanya ketika ditemui Gatra di pameran Gelar Benda Pusaka Jenglot, di Plaza Metro Sunter, Jakarta Utara waktu itu.
Dokter Budi Pramono, yang pernah merontgen jenglot, terkejut mendengar hasil penelitian Djaja Surya. "Mirip bagaimana? Harus jelas. Saya kok kurang percaya. Nanti saya akan mengonfirmasikan langsung ke Dokter Djaja," katanya. Yang pasti, Budi tak percaya jika jenglot dianggap hidup. "Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua," katanya.
Untuk menjelaskan sosok jenglot secara lengkap, kata Budi, perlu diteliti lebih jauh struktur anatominya, aspek mikroskopis jaringannya, bahkan enzim yang ada di tubuhnya. Pimpinan RSCM sempat tertarik untuk meneliti Jenglot. Namun setelah Budi melaporkan bahwa jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk, niat itu surut. Jenglot dianggap seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah. Sampai kemudian Djaja Surya menguji DNA dari kulit lengannya, yang ternyata berkarakteristik manusia. Tapi Djaja pun tak memutlakkan temuannya. Bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi. "Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia," katanya.
Waktu jenglot dipamerkan, seorang bapak yang mengaku dari Salatiga yang bertanya, "Bisakah jenglot berkembang biak?''
Pertanyaan itu semata-mata berpangkal dari kekhawatirannya jika “makhluk ganas” (karena makanannya darah) itu makin banyak. Tetapi Hendra menepis kekawatiran itu. Menurut dia, jenglot hanya hidup secara gaib (roh). Artinya, kehidupan yang dimiliki bukan seperti kehidupan makhluk hidup. Sebab, secara fisik jenglot sebenarnya sudah mati (mumi). "Namun, dalam kematiannya itu dia masih memiliki kekuatan,'' ujarnya. Karena itu, dia mempersilakan orang yang memiliki tenaga dalam untuk membuktikan keberadaan "energi'' itu.
“Energi yang terkandung di dalam jenglot betul-betul besar, sampai saya terpental beberapa meter. Padahal, saya sudah mengerahkan kemampuan tenaga dalam untuk meremukkannya, namun ternyata tak mampu. Wah, betul-betul luar biasa,” tutur salah seorang pengunjung yang tak mau disebut namanya, setelah menjajal energi yang tersimpan di jenglot yang dipamerkan di Ruang Pamer Pasarraya Sri Ratu Jalan Pemuda Semarang.
Memang, banyak pengunjung yang kurang percaya jenglot itu mempunyai energi supranatural. Namun, bagi pengunjung yang mempunyai ilmu tenaga dalam atau tenaga supranatural, baru akan mempercayainya mumi mini tersebut mempunyai energi yang besar. Sampai-sampai mampu melemparkan pengunjung yang menjajal-nya.
Beberapa pengunjung yang lain yang memiliki ilmu tenaga dalam ketika menguji juga mengalami nasib serupa, terpental. Namun ada juga pengunjung yang memang tak dibekali dasar-dasar ilmu tenaga dalam, ketika mau membuktikan energi jenglot oleh panitia dengan terpaksa tidak diperkenankan. “Jangankan diremas oleh orang tua, oleh anak kecil pun jenglot pasti remuk,” tutur Yehana SR, salah seorang panitia pameran.
Tidak hanya itu, kabar jenglot yang diduga mempunyai unsur DNA manusia dan energi supranatural juga telah mendunia. Buktinya, salah seorang pakar foto aura dari Belanda, yakni Ny Adri Bojoh Knijn, secara khusus datang ke Ruang Pamer Jenglot untuk mendeteksi keberadaan energi jenglot tersebut dengan alat foto aura.
Hendra Hartanto pemilik benda tersebut menjelaskan, soal asal-usul jenglot tersebut manusia atau bukan, tergantung pada kepercayaan. Karenanya, jika ada pihak lain yang mempercayai benda tersebut bukan merupakan jasad manusia sah-sah saja. Sedangkan soal penelitian DNA, pihaknya berencana akan melakukan pengujian ke Singapura dan Jepang.
Banyak pula pengunjung yang meragukan jenglot sebagai makhluk mati yang mempunyai energi. Misalnya, kapan jenglot memindahkan tangan atau kakinya. Mulai hari pertama hingga kelima dipamerkan, empat ''pertapa sakti'' tersebut tetap dalam posisi semula: tangan tertekuk di depan dada, kedua kaki lurus-sejajar, dengan kedua mata terbuka.
''Katanya hidup, kok nggak bisa berkedip-kedip?'' tanya seorang pengunjung.
Terhadap pertanyaan itu, Hendra menjelaskan, jenglot memang tak bisa berkedip. Namun, meskipun belum pernah memergoki, dia sering mendapati posisi kelopak mata yang berubah. ''Suatu saat, posisi kelopak mata terbuka lebar, tapi saat yang lain akan menurun. Saya memang belum pernah memergoki, tapi pernah mendapati kelopak mata dalam kedua posisi seperti itu,'' ucapnya mencoba meyakinkan para pengunjung.
Dia menambahkan, yang dimaksud hidup dari jenglot bukan hidup seperti halnya manusia. ''Jenglot itu mumi, dan 'kehidupannya' ada dalam kematiannya itu. Jenglot hanya hidup secara gaib (roh).''
Dari Petir
SRI Ningsih, paranormal di Jl Petek, Darat Nipah Selatan No 177A Semarang, mengatakan, jenglot memang memiliki kekuatan atau energi. Jadi nggak ada unsur rekayasa. ''Namun saya berbeda pendapat dari Hendra mengenai asalnya. Menurut saya, jenglot itu berasal dari petir yang dipegang dan di-sabdo oleh tiga wali, yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel dan Sunan Giri,” tuturnya.
Mereka menganggap petir kurang ajar karena menyambar-nyambar saat ketiga wali berjalan-jalan. Karena itu petir ditangkap, kemudian di-sabdo. Karena berasal dari petir, maka jenglot memilki aliran listrik besar. “Secara fisik, jenglot berbentuk manusia, tapi sebenarnya dia itu jin. Setelah saya negosiasi, makanan jenglot bisa tanpa darah manusia, tapi cukup dengan minyak japaron,” tuturnya.
Sedangkan Harwanto, pengunjung asal Pedurungan, mengaku tertarik melihat jenglot, karena katanya termasuk manusia dan hidup. “Tapi ketika saya datang, berkedip pun dia tak bisa. Kalau demikian, jenglot tak ubahnya seperti benda pusaka lain, yaitu keris batu akik. Apalagi sesajiannya darah dan minyak wangi,” paparnya.
Sumber : Pos Metro Balikpapan